Sabtu, 24 September 2011

Berbahagialah


Semua orang berhak bahagia, kapan saja ketika kebahagiaan itu datang. Ada sementara orang yang menunda-nunda rasa bahagianya, nanti saja kalau sudah lulus kuliah, atau nanti saja kalau sudah menikah, atau nanti saja kalau sudah mempunyai anak yang lucu-lucu. Bagaimana kalau yang ditungu-tunggu tidak kunjung terjadi, menunggu lulus kuliah ternyata tidak berhasil lulus, demikian juga menunggu menikah ternyata tidak kunjung mendapat pasangan hidup, atau sudah menikah tetapi tidak dikaruniai anak. Apa tidak berhak bahagia?.
Bahagia tidak identik dengan bersenang-senang, justru bahagia linier dengan bersyukur. Menerima dengan senang hati dan lapang dada segala keadaaan yang telah Tuhan karuniakan kepada kita, sekaligus mencintai segala pemberian Tuhan itu pangkal rasa syukur.
Berusahalah, kemudian bersyukurlah maka kita akan bahagia