Sabtu, 24 September 2011

Berbahagialah


Semua orang berhak bahagia, kapan saja ketika kebahagiaan itu datang. Ada sementara orang yang menunda-nunda rasa bahagianya, nanti saja kalau sudah lulus kuliah, atau nanti saja kalau sudah menikah, atau nanti saja kalau sudah mempunyai anak yang lucu-lucu. Bagaimana kalau yang ditungu-tunggu tidak kunjung terjadi, menunggu lulus kuliah ternyata tidak berhasil lulus, demikian juga menunggu menikah ternyata tidak kunjung mendapat pasangan hidup, atau sudah menikah tetapi tidak dikaruniai anak. Apa tidak berhak bahagia?.
Bahagia tidak identik dengan bersenang-senang, justru bahagia linier dengan bersyukur. Menerima dengan senang hati dan lapang dada segala keadaaan yang telah Tuhan karuniakan kepada kita, sekaligus mencintai segala pemberian Tuhan itu pangkal rasa syukur.
Berusahalah, kemudian bersyukurlah maka kita akan bahagia

Senin, 06 Juni 2011

Pendidikan Karakter

Terdapat sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, diantaranya :
1. Cinta Tuhan dan seluruh ciptaannya
2. Kemandirian dan tanggung jawab
3. Kejujuran /amanah dan diplomatis
4. Hormat dan santun
5. Dermawan, suka menolong dan gotong royong/kerjasama
6. Percaya diri, dan kerja keras
7. Kepemimpinan dan keadilan
8. Baik hati dan rendah hati
9. Toleranis, kedamaian dan kesatuan
Pemerintah Indonesia akan melaksanakan Pendidikan Karakter (Character Building) mulai tahun ajaran 2011/2012, dari jenjang SD sampai dengan Pergutuan Tinggi.

Kamis, 02 Juni 2011

Komunitas


Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial, makhluk hidup yang hanya mampu bertahan jika hidup berklelompok. Oleh karena itu setiap orang cenderung membentuk kelompok, di kampung, di tempat kerja, di pedesaan, di pojokan, di parkiran, di mana saja orang senderung nyaman untuk berhimpun.
Seperti contoh foto di atas adalah foto sebagai anggota komunitas penyandang 'Hepatitis', ingat penyandang predikat hepatitis bukan penderita hepatitis. Karena hepatitis yang kami maksud adalah Hebatnya cuma pasa tanding tenis. Sebetulnya hanya istilah untuk guyonan saja, tetapi kadang juga ada benarnya, penggila tennis sudah seperti seperti orang sakit saja. Tiap pagi tennis, kadang baru selesai jam 11.00, bisa dibayangkan seperti apa panasnya, kalau tidak sakit gak mungkin dibelain, PEACE.

Rabu, 01 Juni 2011

UKK

UKK, UAS atau UU adalah merupakan evaluasi yang diadakan setiap akhir semester di semua level sekolah, SD, SMP SMA atau SMK. UKK adalah ulangan kenaikan kelas, jika ini dilaksanakan pada semester genap. UAS adalah ulangan akhir semester, ini tiap akhir semester ganjil atau genap. UU adalah ulangan umum, karena materinya umum, maksudnya semua materi yang telah diajarkan ikut diulangkan.
Apapun istilahnya maksudnya sama saja, yaitu untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyerap materi pelajaran yang telah diberikan. Yang penting adalah soal atau butir tesnya harus sesuai dengan materi yang telah diberikan (valid), dan soal itu harus baku memenuhi kaidah-kaidah pembuatan butir tes (reliable). Sedangkan siswanya harus serius dalam mengikuti ulangan, mempersiapkan diri dengan baik / belajar, tidak curang, penuh semangat, seperti yang sekarang sedang berlangsung di SMANOR.


Semua siswa SMANOR bekerja dengan sungguh-sungguh, berusaha keras menyelessaikan semua soal yang dihadapi. Dengan formasi duduk rapi, perlengakapan alat tulis yang telah disiapkan, mereka bertekad bulat memperoleh hasil ulangan yang sebaik-baiknya. Perkara hasilnya seperti apa, mereka tidak tahu - hanya guru dan Tuhan yang tahu - tetapi urusan niat dan semangat, jangan diragukan. Itulah siswa SMANOR, semuanya berangkat dari kebulatan tekad.

Dunia = Nisbi

Suatu saat seseorang menceriterakan kawan lamanya yang konon katanya dulu ia sangat tidak menyenangkan, sombong, mau menang sendiri dan menganggap tidak penting orang lain. Tetapi dia heran setelah kira-kira 10 tahun orang yang diceriterakan tersebut berubah total, dia menjadi baik, soleh dan sangat bersahaja...kok bisa ya!.
Mungkin kita pernah juga mengalami hal yang sama, bukan saja pernah tetapi sering. Sering sekali kita melihat sesuatu yag berubah, mungkin cepat, mungkin juga lambat, yang pasti ada perubahan. Itulah kehidupan dunia, tidak ada yang mutlak, tidak ada yang permanen,semua serba realtif / nisbi, temporer, semua akan berubah, berkembang, berganti. Kehidupan dunia memang dimaksudkan untuk terjadinya suatu proses, proses menuju kesempurnaan, menuju keadaan yang lebih baik hingga mencapai kondisi puncak terbaik dan tidak berubah lagi, dan akhirnya selesai, mati.
Jadi selama manusia hidup akan selalu terjadi perubahan,selama makhluk hidup masih berada di dunia maka semua akan terjadi perubahan. Jangan dikira matahari, bulan dan bintang statis tidak berubah sama sekali. Jangan berpikir bahwa alam raya ini berhenti tidak terjadi perubahan apa apa. Kalau alam raya ini tetap kita patut khawatir. sebab kalau semua berhenti dan stagnan berarti proses keduniaan akan berakhir yang berarti kehidupan dunia selesai, kiamat. Menurut teori Big Bang (dentuman besar), bahwa setelah terjadi ledakan hebat alam raya terus mengembang, hingga saat ini. Akan berhenti, jika energi dentuman besar tersebut telah habis yangf akibatnya gravitasi akan menarik kembali proses radiasi isotropik. Alam raya akan mengecil/mengkerut terjadilah tabrakan antara benda-benda angkasa termsuk bumi. Peristiwa ini disebut Big Crunch, proses kebalikan dari Big Bang.
Oleh karena itu kita harus membiasakan bahwa keidupan dunia identik dengan perubahan dan perkembangan, karena kehidupan dunia adalah suatu proses. Bagi orang berperadaban proses tersebut adalah menuju kehidupan yang lebih baik. Lebih baik dalam pengertian dan ukuran baik untuk seluruh kehidupan jagad raya dan seisinya. Menurut teori Utilitarianisme, bahwa baik itu untuk tataran semua manusia.
Kita tidak boleh alergi dengan perkembangan, bahwa kalau ada orang dulu jahat sekarang menjadi baik itu hal yag wajar, atau yang dulu baik sekarang menjadi morsal itu juga suatu perubahan. Semua tidak ada yang mutlak, kalau ketemu orang jahat belum tentu orang tersebut total jahat, pasti ada unsur baiknya. Entah kapan akan menjadi baik. Demikian halnya, kalau bertemu orang baik, belum tentu dia baik seratus persen, pasti ada sifta jeleknys. Kalau melihat anak bodoh, jangan dipastikan dia bodoh total, pasti dia memiliki potensi lain yang bisa diberdayakan. Kalau ada anak pintar belum tentu dia pintar segalanya, pasti ada kelemahan-kelemahan yang harus terus diperbaiki.
Tugas kita adalah mencari kesempurnaan, hidup kita dari hari ke hari adalah proses dalam rangka menuju keadaan yang terbaik, melalui jalannya msing-masing, melalui profesi sendiri-sendiri yang tidak mungkin di seragamkan. Yang menjadi guru akan bekerja sebaik-baiknya untuk menuju kesempurnaan seorang guru, yang menjadi tentara akan bekerja pnuh dedikasi seorang tentara agar ketentaraanya menghantarkan pada kehidupannya yang sempurna. demikian halnya penjual penthol yang berkeliling kampung dengan sepeda bututnya, tanpa mengenal lelah dan putus asa menjajakan dagangannya masuk kampung keluar kampung agar mencapai kehidupan pada level tertinggi. Semua sama di hadapan Tuhan : dokter guru, tentara, penjual penthol, tukang rombeng. Yang berbeda adalah sebesar apa keikhlasan dan kejernihan niatnya untuk menuju kesempurnaan hidup. Semua satu tujuan yaitu menuju kesempurnaan hidup hingga akhirnya kembali kepada sang pencipta, satu-satunya dzat yang mutlak / absolut

Senin, 03 Mei 2010

Kemana

Suatu hari saya berbincang-bincang dengan seseorang yang baru saya kenal. Pembicaraaan biasa-biasa saja, topik yang dibicarakan perihal yang tentang yang terlihat saat itu, seperti jalan yang rusak, atau banjir yang sering melanda wilayah disekitar. Hingga entah apa yang dibicarakan saya agak lupa awalnya dia berucap...ya manusia hidup mau kemana sich...apayang dicarai.... Sebetulnya bukan kali ini saya mendengar ungkapan seperti itu, tetapi ucapan orang itu begitu masuk dalam pikiran saya. Dan akhirnya saya bisa menghayati apa maksudnya, kalau kita menyadari apa makna hidup ini maka kita tidak akan mengisii hidup ini dengan sesuatu yang bermakna, kita akan menghiasii hidup ini dengan penuh rasa cinta, kita akan lebih intens untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Apalah artinya kita mendapatkan harta banyak jika hanya membuat orang lain sengsara. Apalah artinya jadi juara jika hanya membuat orang lain sakit hati. Apalah artinya punya tubuh bagus jika hanya membuat diri kit sombong.
Dan begitulah seterusnya....kita tidak akan kemana-mana. Mau kaya...mau berpangkat....mau hebat....mau canggih ya akhirnya mati dan kembali kepada Tuhan. Kalu kita bekerja untuk mendapatkan harta banyak dan punya mobil itu hanya sekedar agar kalau pergi ke rumah saudara tidak kehujanan atau kepanasan. Kita merawat tubuh supaya sehat atau tampil lebih

Kamis, 14 Januari 2010

MARI BELAJAR DAN OPTIMIS

Pada suatu malam kira-kira jam setengah sembilanan, saya pulang kerja seperti biasa naik motor melaju dengan kecepatan agak lambat secara kebetulan mengikuti sepeda onthel butut yang suaranya kemrompyang menunjukkan bukan sepeda yang baru dikayuh seorang wanita. Tidak tahu persis seberapa umur wanita itu yang terlihat wanita dengan perawakan cenderung kurus dengan baju lengan panjang yang lengannya berkibar-kibar, dengan celana panjang yang warnanya sudah kusam dan bersepatu dengan hak tinggi yang sudah tidak baru lagi. Dia mengayuh sepeda bersemangat sekali, saya bertahan untuk mengikuti sejenak karena sambil dilanda penasaran kira-kira apa yang membuat wanita yang secara fisik badannya tidak terlalu kokoh tetapi sepertinya energinya tidak berkurang sedikitpun. Sampai akhirnya saya harus berbelok ke arah tempat tinggal saya sendiri dan tidak tahu kemana arah orang tersebut.
Terpikir kalau wanita itu gadis/remaja barangkali baru saja dari mengikuti les/kursus dan mendapatkan ilmu baru yang ingin segera ditunjukkan kepada yang menunggu di rumah: bapak atau ibunya atau teman2nya. Itu luar biasa dari segi fasilitas yang apa adanya sepeda jelek, baju cenderung lusuh tetapi berusaha tampil meyakinkan dan sangat bersemangat
Kalaulah wanita itu seorang ibu, mungkin ia baru saja pulang kerja mencara tambahan penghasilan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Barangkali kalau mengandalkan gaji suami saja tidak cukup, mengingat biaya hidup semakin tinggi. Barangkali ia sangat menikmati kerja seharian yang telah dilalui dan ingin segera bertemu keluarga tercinta. Pasti anaknya yang masih kecil sudah menunggu sang ibu tercinta, begitu juga suaminya.Mudah2an suaminya memberi sambutan yang hangat karena tentunya kalau seharian kerja pasti betapa penatnya badan, kalau sampai di rumah suami menyambut dengan tidak ramah tak terbayangkan rasanya......HIDUP SELALU SAJA MENANTANG HANYA SATU SENJATA YANG BISA MENAKLUKKAN...SABAR