Senin, 25 November 2013

Pesona

Semua orang berharap mempunyai pesona atau daya tarik. Pesona merupakan aset yang berharga bagi setiap orang, karena setelah mampu melakukan segala hal, setelah memiliki berbagai properti, setelah berhasil menuntaskan berbagai persoalan, atau setelah berhasil menaklukkan lawan2 di medan perang, yang muncul pada diri manusia adalah pesona. Pesona seseorang itu akan luntur apa akan bertahan tergantung dari bagaimana seseorang mampu menjaga kelanggengan atau kelangsungan pesona, yaitu dengan cara persis seperti pada saat membangun pesona. 
Seorang juara akan dikagumi banyak orang, maka muncullah pesonanya. Jika pesona itu muncul semata-mata karena status juaranya, maka ketika tidak menjadi juara lagi maka pesona itu akan hilang. Jika seseorang memiliki pesona karena kecerdasannya di sekolah, maka tatkala lulus sekolah, sementara dia tidak mamapu menunjukkan kehebatannya sebagai anak yang pintar, tentu pesonanya akan luntur juga. Jika seseorang hanya mengandalkan pesonanya dari wajahnya yang cantik, maka jika ingin mempertahankan pesonanya haruslah terus mempertahankan kecantikan wajahnya.

Silahkan seseorang membangun pesonanya masing-masing dari apa saja yang bisa diandalkan, tetapi jangan lupa bahwa pesona itu harus dibangun berdasarkan, berbasisikan sesuatu yang tulus sehingga bisa langgeng. Janganlah membangun pesona dari sesuatu yang sifatnya sementara atau portabel, yang tidak tulus, atau yang terbatas oleh ruang dan waktu. Saat ini menarik tetapi tetapi bulan depan sudah tidak lagi menarik, di dalam ruangan ini mempesona tetapi begitu ke luar ruangan tidak lagi menarik. Ketika malam hari di tempat gelap sangat mengagumkan - seksi, semampai, mulus, cantik - tapi begitu siang hari, terang benderang, ternyata 'nggilani'.
Setiap orang telah dibekali dengan potensi yang bisa dikembangkan, dimaksimalkan, untuk membangun 'image', 'brandmark', sehingga memiliki pesona atau daya tarik. Dengan pesona itulah seseorang akan memulai untuk membangun jaringan atau kelompok yang bertujuan untuk memperbesar dan melanggengkan pesonanya. Berikut ini beberapa tips agar seseorang memiliki pesona :
1) Tampilkan diri secara tulus
2) Tampilkan diri secara asli - original, jangan menjadi bayang-bayang pihak lain.
3) Jangan membangun pesona hanya mengandalkan satu momentum atau satu kemampuan saja
4) Jangan tebar pesona dengan niat menjebak orang lain
5) Pahamkan diri, bahwa pesona itu muncul sebagai buah dari prestasi

Minggu, 24 November 2013

Pose

Berpose di depan kamera bukan perkara gampang, baik kamera bergerak maupun tidak bergerak.
Membutuhkan kepercayaan diri tinggi dan latihan khusus.
 Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan agar bisa 'luwes' berpose di depan kamera adalah :
  1. Percaya diri, dalam hal ini harus tahu kelebihan kita yang bisa diekspose serta mengeliminir kekurangan kita. Misalnya kalau kelebihan kita adalah postur tubuh yang bagus, jangan foto dalam posisi duduk atau 'ndlosor', tapi kita berfoto dalam posisi berdiri dengan berbagai pose.
  2. Usahakan mempunyai kedekatan secara emosional dengan juru foto, maksudnya kenal dengan tukang fotonya, tidak takut atau sungkan dengan tukang foto, serta yakin juru foto bisa mengarahkan gaya dengan baik.
  3. Bisa dicoba dengan berpose di depan cermin, mana bagian tubuh kita yang bisa diandalkan untuk difoto, wajah, atau rambut, atau bodi. 
  4. Melatih diri dengan sehari-hari menampilkan mimik muka yang ekspresif, jangan dingin. Ketika senang tertawalah yang renyah, ketika sedih bermurunglah, atau menangis yang sungguh-sungguh, hal ini membantu mengekspose kelebihan ekspresi wajah ketika difoto, mau tampil imut, dingin, sangar atau manis.
  5. Mencari posisi poase yang pas dengan memutar-mutar tubuh, memringkan, membungku atau posisi lain, yang paling cocok

Hari Ini

Hari ini adalah satu hari setelah kemaren, dan satu hari sebelum besok. Hari ini sama dengan hari pada tujuh hari mendatang, karena jumlah hari dalam satu minggu tujuh hari. Membicarakan hari berarti membicarakan waktu, membicarakan waktu berarti membicarakan kesempatan. Kesempatan bisa juga dipahami sebagai selang waktu sesaat dimana kita bisa melakukan sesuatu, sedangkan selebihnya tidak bisa dilakukan. Oleh karena itu kesempatan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, jangan disia-siakan, karena kesempatan tidak setiap saat ada. Namun begitu kesempatan harus diperjuangkan, jangan berpikir kesempatan datang dengan sendirinya, hanya saja ada yang membutuhkan perjuangan yang besar ada yang hanya dmembutuhkan sedikit perjuangan.

Semakin Dekat

Kita tahu, bahwa jalan-jalan di Surabaya semakin padat dengan kendaraan yang jumlahnya kian hari kian banyak. Sementara lebar jalan tidak mungkin bertambah, sehingga kemacetan tidak bisa dihindari. Kemacetan menjadi makanan sehari-hari yang dibumbui ataupun diberi lauk apapun tetap tidak enak. Oleh karena itu pembukaan jalan baru, jalan tembus, by pass, atau kalau perlu jalan tol adalah sangat mendesak untuk dibangun. Keberadaan jalan MERR (Middle East Ring Road)sangat membantu para pengguna jalan yang akan mengarah ke Surabaya Timur dan Utara, seperti ke daerah Kampus ITS, ITATS, UNTAG, UNITOMO dan lainnya, atau menuju Galaksi Mall, Pantai Kenjeran, dan sekitarnya. Terasa lebih besar lagi manfaatnya adalah adanya jalan yang diberi nama Jalan Soekarno itu membuat perjalanan ke Pulau Madura menjadi lebih cepat. Pulau seberang itu terasa lebih dekat, karena dengan masuk jalur MERR melalui rungkut wiguna atau rungkut mapan, lurus ke utara terus tanpa belok-belok sampai notok jalan kenjeran. Selanjutnya belok kiri kurang lebih 2 - 3 kilometer ketemu trafic light, belok kanan itu sudah jalan ke arah madura. Dari sini tidak akan lebih dari 10 menit sudah sampai di jembatan suramadu kebanggaan Jawa Timur. Proyek MERR itu masih berlanjut, saat dalam proses pembebasan tanah ke arah pondok candra. Jika telah menembus pondok candra maka, hal itu akan semakin mendekatkan lagi Pulau Madura dengan kawasan Surabaya Selatan dan Sidoarjo. Karena di pondok candra secara otomatis terhubung dengan jalan tol waru - juanda yang telah lebih dahulu beroperasi. Jalan tol itu bias langsung menalirkan arus ke luar kota seperti ke Sidoarjo, Malang, Pasuruhan datau Mojokerto. Tentu saja kita berharap pembangunan infrastruktur, seperti jalan dan jembatan akan terus ditingkatkan untuk mengimbangi jumlah kendaraan yang semakin banyak. Dengan demikian tempat-tempat yang jauh akan semakin mudah dan cepat di jangkau, jangan samapi terjadi seperti di Jakarta, dimana jarak yang semestinya dekat tetapi menjadi semakin jauh, semakin lama untuk dicapai karena terkendala macet di jalan. Jarak yang semestinya hanya beberapa kilometer, karena macet membutuhkan waktu 2 jam lebih. Yang semestinya dekat menjadi jauh, jangan sampai terjadi, tetapi yang jauh mari kita dekatkan.

Selasa, 12 Maret 2013

Hari pertama try out Ujian Nsional (UN) SMA di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Senin 13 Maret 2013, mata pelajaran Bahasa Indonesia. Yah...salah satu persiapan menghadapi UN anak-anak dipersiapak mulai sekarang, baik teknis maupun mental. Dua unsur tersebut sangat besar pengaruhnya pada keberhasilan anak. Persiapan teknis menyangkut masalah perlengkapan yang harus dibawa pada saat ujian, seperti : pencil 2B, setip, pemes atau orotan, mungkin tissue atau alat pembersih lain. Persiapan mental menyangkut bagaimana siswa harus memfokuskan dan konsentrasi penuh pada kegiatan ujian, bagaiman menghadapi kesulitan pada saat mengerjakan soal, tindakan apa yang harus diambil ketika banyak teman yang sudah selesai sementara soal begitu sulitnya. Yang jelas ada banyak manfaat yang bisa diambil dari kegiatan uji coba UN ini, seperti hari ini, bagaimana anak-anak bingung mengenai pensil, karena yang mereka bawa ternyata bervariasi merek dan tipenya, sehingga hal ini membuat mereka kahawatir "bisa ndak ini dipake...". Tentu saja bapak ibu guru pengawas dan panitia juga harus siap dengan berbagai kenungkinan kesalahan yang terjadi pada anak didiknya. Bisa dibayangkan, jika tidak diujicoba dan langsung UN "wah...wah...bisa gupuh kabeh".

Rabu, 01 Agustus 2012

Ketika kita memperoleh keberhasilan, kemudian sedikit saja terbersit dalam pikiran bahwa "ini semata-mata jerih payah dan perjuanganku", maka imannya dipertanyakan. Demikian halnya, ketika kita dihadapkan pada keadaan yang menyedihkan dan susah, kemudian kita berfikir bahwa "beginilah keadaannya tidak akan ada yang bisa merubah", maka imannya dipertanyakan. Beriman memiliki makna percaya akan Tuha n, tidak saja oercaya keberadaan akan Tuhan, namun percaya bahwa Tuhan beserta kita, dan akan tetap menyertai kita dalam keadaan apapun. Iman atau amana bermakna kita aman atau terlindungi dan terayomi oleh Tuhan apabila kita percaya akan Tuhan tersebut. Oleh karena itu ketika orang sedang berkalapangan, itu tidak lepas dari anugerah Tuhan, sebaliknya ketika berkesusahan Tuhan tidak akan menutup mata dan akan memberikan jalan keluar. Dalam keadaan apapun campur tangan Tuhan akan selalu menolong hamba2nya yang beriman.

Rabu, 29 Februari 2012

KERANGKA BERFIKIR PENEGAKAN DISIPLIN DAN TATA TERTIB, DALAM RANGKA PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA SMANOR

Visi SMANOR adalah mencetak atlet profesional yang berkarakter jujur, tangguh, dan peduli lingkungan, dan kreatif. Hal ini harus disepakati terlebih dahulu, sehingga arah dan tujuan kita membangun karakter siswa bisa seragam.
Berdasarkan konsep Ki Hajar Dewantara, mengembangkan dan melatih seseorang didasarkan atas empat hal yaitu : olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga. Pada masing-masing komponen bisa dirinci menjadi banyak nilai yang bisa diambil. Namun, tidak semua serta merta bisa diterapkan di SMANOR, hanya nilai-nilai tertentu yang dianggap relevan dengan pembentukan karakter atlet yang perlu ditekankan. Misalnya, nilai karakter olah pikir adalah kreatif, nilai karakter olah hati adalah jujur dan amanah, nilai karakter olah rasa adalah peduli dan suka menolong, dan nilai karakter olah raga adalah disiplin dan tangguh. Untuk yang terakhir, seharusnya tidak perlu dibahas, karena aktivitas sehari-hari siswa SMANOR adalah olahraga sehingga semestinya para pelatih sudah harus mengembangkan sendiri nilai-nilai dalam berlatih.

Yang kedua, framework dalam mencapai tujuan SMANOR adalah Sekolahan. Hal ini juga harus disepakati, agar setiap aktivitas perencanaan dan pengembangan terorientasi pada keberlangsungan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran ditambah kepelatihan, dalam koridor sekolah berasrama.

Berdasarkan aktivitas utama sehari-hari siswa SMANOR adalah : sekolah, latihan, dan istirahat. Maka yang harus dibenahi dan diharapkan berperan dalam membangun karakter siswa adalah sekolahan dalam hal ini guru, kepelatihan dalam hal ini pelatih, dan keasramaan dalam hal ini pengelola asrama. Ketiga unsure tersebut harus saling bahu membahu, dan berkoordinasi, agar pembentukan karakter siswa bisa berjalan dengan baik.

Berikut ini adalah rumusan pokok-pokok pikiran yang harus dilaksanakan masing-masing komponen dalam pelaksanaan ketertiban siswa dalam menunjang pembentukan karakter siswa SMANOR.
A. Guru
Peran : Merupakan pelaksana utama pendidikan karakter siswa
Merupakan sumber utama pengetahuan tentang nilai karakter
Merupakan figure contoh / tauladan
Tugas :
 Membuat perencanaan program pendidikan karakter, baik yang eksplicit naupun yang implicit di dalam RPP.
 Memberikan penjelasan kepada siswa tentang maksud dari pendidikan karakter.
 Menginformasikan kepada siswa tentang pengertian unsur-unsur nilai karakter yang dikembangkan di SMANOR.
 Menginformasikan kepada siswa perilaku-perilaku yang harus dikedepankan dan yang harus dikesampingkan.
 Memberikan contoh tindakan-tindakan yang menunjukkan nilai karakter SMANOR.
 Menampilkan diri sebagai figure yang berkarakter SMANOR (kreatif, jujur dan amanh, peduli dan suka menolong, serta tangguh dan disiplin).
 Memberikan reward (hadiah) bagi yang menjalankan dan memberikan punishment (hukuman) bagi yang melanggar.
 Membuat catatan tentang progress / perkembangan dan kendala, pelaksanaan pendidikan karakter.
 Membuat evaluasi tentang pendidikan karakter.

B. Pelatih
Peran : Pelaksana pendidikan karakter khususnya yang berkaitan dengan olah raga
Merupakan figure contoh dan tauladan
Tugas :
 Menekankan pentingnya nilai disiplin dan tangguh di dalam latihan maupun di luar latihan.
 Memberikan reward (hadiah) bagi yang menjalankan dan memberikan punishment (hukuman) bagi yang melanggar dalam latihan.
 Membuat catatan tentang pelanggaran yang dilakukan siswa dan menyampaikan kepada wakasek kesiswaan.
 Membuat evaluasi pelaksanaan pendidikan karakter di dalam latihan
C. Pamong Asrama / Graha
Peran : Penjaga karakter siswa
Pengawas karakter siswa
Tugas :
 Mendukung terlaksanannya pendidikan karakter.
 Melakukan pengamatan terhadap perilaku siswa selama di asrama.
 Meluruskan perilaku siswa yang tidak sesuai dengan nilai karakter SMANOR, jika diperlukan.
 Memberikan penjelasan / nasehat seperlunya kepada siswa di asrama, jika diperlukan.
 Menegur siswa yang melanggar etika, jika diperlukan
 Menampilkan diri sebagai figure yang berkarakter SMANOR (kreatif, jujur dan amanah, peduli dan suka menolong, serta tangguh dan disiplin).
 Membuat catatan tentang pelanggaran yang dilakukan siswa dan menyampaikan kepada wakasek kesiswaan.

Mendisiplinkan dan Menertibkan Siswa
Pendidikan karakter di SMANOR dilaksanakan dengan prinsip ketauladanan dan pembiasaan. Ketauladanan melalui guru, pelatih, karyawan, dan pamong asrama. Sedangkan pembiasaan dilaksanakan dengan membiasakan siswa melakukan tindakan tertentu, bila perlu harus dipaksa agar menjadi terbiasa.
Perihal yang harus dibiasakan adalah melaksanakan tata tertib. Oleh karena itu pelaksanaan tata tertib menjadi prioritas utama dalam membentuk karakter siswa. Adapun tata tertib yang harus dilaksanakan terdiri dari : tata tertib sekolah di bawah pengawasan guru, tata tertib asrama di bawah pengawasan pamong asrama, tata tertib latihan di bawah pengawasan pelatih. Setiap pelanggaran tata tertib adalah pelanggaran sekolah yang penanganannya dilakukan oleh wakasek kesiswaan.

Ada banyak poin-poin tata tertib yang harus dilaksanakan, dan yang harus dilarang. Tetapi, tahap awal sebaiknya pelaksanaan kedisiplinan dan ketertiban difokuskan pada beberapa poin utama yang selama ini frekuensi pelanggarannya paling besar, diantaranya : bolos sekolah, terlambat sekolah, ber-HP di sekolah, keluar area sekolah. Selain itu ada beberapa poin tata tertib yang perlu dibina dan dibiasakan ke siswa, diantaranya : berseragam lengkap dan baik, beribadah dengan tertib, makan bersama, tidur di kamar sesuai dengan tempatnya, tidak kembali ke asrama selama jam sekolah. Sedangkan berikut ini pelanggaran yang tergolong tidak diampuni, yaitu : memiliki video porno, memiliki narkoba, memiliki senjata tajam, merokok di lingkungan sekolah, berpacaran (vulgar, tidak senonoh).

Agar pelaksanaan program tersebut bisa berjalan, tentu tidak terlepas dari implikasi, diantaranya : petugas (guru, pelatih , pamong asrama) harus lebih dahulu tertib dan mempersipakan diri, dibutuhkan beberapa perangkat atau format untuk mencatat kejadian. Disamping itu, karena penegakan disiplin dan ketertiban ini bukan untuk sesaat, seminggu atau sebulan ke depan, maka petugas (guru, pelatih dan pamong asrama) harus benar-benar ekstra bekerja keras, stabil dan konsisten. Program ini perlu ditunjang pula dengan sarana seperti : bel sekolah, bel asrama atau kantin, tulisan berupa slogan pembangkit semangat. Tetapi, hal ini mungkin belum bisa diwujudkan karena menunggu selesainya pembangunan gedung.

Berikut ini tindakan yang perlu dilakukan masing-masing komponen untuk mendisiplinkan dan menertibkan, diantaranya :
Pamong Asrama
o Memegang catatan daftar induk nama siswa yang memuat identitas siswa, cabang olahraga, kelas, nomor kamar.
o Setiap saat mengawasi aktivitas siswa dan menandai bila terdapat sesuatu yang khusus.
o Membimbing/memberitahu siswa untuk melakukan sesuatu dengan tertib.
o Memastikan siswa berlaku tertib sesuai ketentuan asrama.
o Membuat catatan dan melaporkan kepada wakasek kesiswaan, bila terjadi pelanggaran di kelas
o Memberikan surat rekomendasi/ijin siswa tidak masuk sekolah kepada guru / wali kelas
o Memberikan surat rekomendasi siswa berobat ke poliklinik kepada Kasubag TU, wakasek kurikulum, dan satpol PP.
o Memberikan surat rekomendasi/ijin siswa untuk keluar area sekolah pada jam di luar sekolah dan latihan.
o Membawa siswa yang sakit ke poliklinik


Guru
o Mengatur jadwal piket, dan membagi tugas antara piket kelas (untuk memastikan bahwa pembelajaran berlangsung dengan baik), piket ketertiban (dimulai jam 07.00 pagi di asrama, untuk memastikan bahwa siswa berlaku tertib sesuai ketentuan).
o Para guru piket membuat laporan harian dan menyerahkan kepada wakasek kesiswaan.
o Wakasek kesiswaan memproses tindakan untuk siswa yang melakukan pelanggaran.
o Wakasek kesiswaan berkoordinasi dengan BK, perihal siswa-siswa yang cenderung melakukan pelanggaran untuk dibina.
o Guru BK ikut mendampingi guru piket ketertiban, untuk mendapatkan data perilaku siswa melalui pengamatan langsung.
o Wakasek berkoordinasi dengan Kasek untuk memanggil orang tua siswa yang melakukan pelanggaran berat.
o Kasek dan BK menemui orang tua siswa untuk menyelesaikan kasus siswa.
o Guru kelas memberikan laporan kepada BK, perihal siswa yang cenderung tidak tertib, cenderung putus harapan, cenderung tidak sehat, untuk dilakukan pembinaan.

Pelatih
o Memimbing siswa (sebagai atlet) untuk berdisiplin dan tertib.
o Berkoordinasi dengan BK dan wkasek kesiswaan bila ada siswa bermasalah.
o Memberikan rekomendasi/ijin siswa untuk tidak sekolah atau berobat karena cedera dan meyampaikannya ke guru