Kamis, 15 Januari 2015

Hukum Thermodinamika Satu

Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi itu kekal, tidak pernah habis. Energi hanya berubah dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang lain. Matahari dianggap sebagai sumber energi utama menghasilkan panas, yang menyebabkan suhu di permukaan bumi meningkat di sebagian tempat, sehingga tekanan udara berbeda antara belahan bumi yang satu dengan yang lain, maka terjadilah aliran udara. Dalam hal ini energi matahari telah bertransformasi menjadi bentuk energi gerak, yang menggerakan material gas di atmosfer bumi. Banyak peristiwa-peristiwa lain yang berkaitan dengan energi mudah yang dipahami sebagai peristiwa yang di sebabkan dan diawali oleh energi matahari.

 Pada kejadian yang lebih spesifik, misalnya bensin. Bensin sebagai salah satu bahan bakar pada kendaraan bermotor, mampu melakukan pembakaran di dalam mesin, sehingga menimbulkan energi gerak pada motor. Gerak yang ditimbulkan bisa ditransformasi menjadi bentuk lai, misalnya menjadi energi listrik melalui alat dinamo atau generator. Setelah menjadi listrik bisa diubah ke berbagai bentuk energi lain sesuai yang diinginkan manusia - karena saat ini teknologi yang sangat maju - seperti, gambar atau visual, suara, atau gelombang elektromagnetik yang bisa ditransformasikan ke bentuk lain yang lebih canggih.

Khusus pada sistem gas di dalam ruang tertutup juga terjadi dinamika perubahan energi sebagaimana pada material yang lain. Di dalam sistem gas, gas juga mampu menyerap ataupun melepas energi (kalor), gas mampu melakukan kerja, dan gas juga bisa menambah energi potensialnya (energi dalam). Menurut hukum Thermodinamika ke satu, setiap energi yang diserap oleh sistem gas akan berpengaruh pada energi dalam atau pada kerja yang dilakukan oleh gas. Pada hukum thermodinamika, membahas dua hal penting yaitu energi dan kerja. Kerja yang dilakukan oleh gas tergantung dari energi yang diserap atau digunakan, atau diberikan kerja agar timbul energi. Di antara energi dan kerja terdapat energi dalam sistem gas, yang berpengaruh pada tingkat efisiensi dari sistem yang bekerja.

Sebagian energi yang diserap oleh sistem gas akan digunakan gas untuk menambah energi dalam (potensial), dalam bentuk panas (suhu tinggi). Jika terlalu banyak energi yang digunakan untuk menambah energi dalam, maka kerja yang dilakukan kecil. Artinya mesin bekerja tidak efisien, banyak energi yang terbuang menjadi panas di dalam mesin. Mesin yang bekerja dengan efisiensi yang baik, tidak banyak menimbulkan panas yang terbuang, perubahan energi dalam yang terjadi kecil, sehingga kerja yang dilakukan besar. Dalam bahasa yang sederhana, terjadinya efek panas yang berlebihan pada mesin itu menimbulkan mesin bekerja tidak efisien. Hal itu bisa terjadi karena, perangkat atau elemen sistem / mesin yang tidak bekerja dengan baik. Untuk meningkatkan efisiensi sistem, maka harus diperbaiki terlebih dahulu perangkat atau elemen-elemen penyusun sistem tersebut.

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dengan masalah efeisiensi dalam kegiatan atau aktivitas. Hukum thermodinamika telah mengajarkan, bahwa untuk meningkatkan efisiensi maka tidak boleh ada banyak energi yang hilang menjadi panas di dalam sistem. Ibarat sistem tuadalah tubuuh kita, maka setiap makanan - sebagai sumber energi - yang masuk ke dalam tubuh akan diolah oleh sistem tubuh menjadi bentuk energi. Ada beberapa orang yang memiliki efisiensi tubuh yang baik, setelah memakan makanan yang sesuai ia memiliki energi untuk berbagai aktivitas seharian. Sepanjang hari aktivitasnya tinggi, tidak tampak loyo, sehinga  produktivitasnya pun sangat bagus. Di satu sisi ada orang yang makannya banyak, hobinya makan, tetapi baru bekerja beberapa jam sudah mengantuk, baru menyelesaikan beberapa halaman laporan sudah minta istirahat. Jumlah energi yang masuk ke dalam tubuh sama, tetapi kerja yang dihasilkan bisa berbeda, berarti penambahan energi dalam yang berbeda terjadi pada tubuh mereka. Orang dengan efisiensi tubuh yang bagus, tidak banyak energi dalam yang tertimbun di dalam tubuh, semaksimal mungkin energi yang diserap dikonversikan menjadi energi. Sebaliknya, orang dengan efisiensi tubuh yang rendah, energi yang tertimbun di dalam tubuh (dalam bentuk lemak) lebih besar, sehingga energi yang dikeluarkan sangat kecil. Tidak heran, jika orang dengan tubuh seperti ini, semakin hari semakin tambun dan semakin sulit untuk diajak kerja keras yang memerlukan banyak energi.

Sebagaimana di dalam tubuh seseorang atau di dalam sistem mesin, di dalam sebuah lembaga pun berlaku hukum kekekalan energi seperti yang digambarkan di dalam hukum thermodinamika. Di dalam lembaga yang berorientasi pada laba (profit oriented) entu tujuannya adalah menghasilkan laba yang sebesar-besarnya. Sedangkan pada lembaga yang berorientsi pada pelayanan publik, maka pelayanan sebaik-baiknya pada masyarakat menjadi tujuan utama. Dengan sejumlah energi (modal) diharapkan hasil yang semaksimal mungkin baik laba ataupun kualitas pelayanan. Jika laba atau kualitas pelayanan yang diharapkan tidak terwujud, sudah barang tentu sistem yang ada tidak bisa bekerja dengan baik. Terjadi banyak distorsi energi yang semestinya dikonversikan menjadi energi, tetapi justru menjadi panas di dalam sistem. Panas di dalam sistem akan semakin panas dan merusak seluruh elemen yang berarti kerusakan akan semakin kompleks dan parah. Sebagaimana sistem mesin, maka elemen atau onderdil yang sudah usang harus diganti atau diperbaiki. Hal itulah yang mungkin akan dilakukan oleh Menteri Perhubungan untuk meningkatkan efisiensi dan meningkatkan kinerja di dalam tubuh Kementerian Perhubungan khususnya Perhubungan Udara. Sehingga diharapkan, menjadi lembaga yang profitable dengan tidak mengesampingkan kualitas pelayanandan tingkat keselamatan penumpang.

Sabtu, 01 November 2014

Pusaran Kehidupan

Setiap hari orang mencari nafkah dengan berbagai cara. Demi menghidupi keluarga semua hal dilakukan, bila perlu seluruh muka bumi dijelajahi. Bila tiba-tiba ketemu teman lama,
"nang endi ae rek gak pernah muncul?"
"golek umetan", jawaban yang mantap
Jawaban tersebut memberikan gambaran, betapa seseorang harus terus berupaya dan berjuang begitu keras, memutari atau mengelilingi pusaran nasib dan kehidupan - bahasa metafora karena tidak jelas pusat pusaran nasib itu dimana. Tetapi bisa dipahamai, bahwa memang seseorang selama hidup dikandung badan akan terus beraktivitas, yang berpusat pada cita-citanya, keinginannya, tujuannya, dan cintanya. Demi itu semua orang rela berangkat pagi pulang sore, berangkat ke utara atau timur pulang dari selatan atau barat, berangkat rapi dan necis pulang kumal, semua terjadi akibat seharian berputar mengelilingi seantaro harapan di muka bumi.

Di dalam teori fisika, benda yang bergerak diantara satu titik pusat tertentu dan mengambil jarak yang tetap pada titik tersebut di sebut gerak melingkar. Setiap benda yang bergerak melingkar akan mengalami gaya yang arahnya mengacu keluar dari pusat lingkaran yang disebut gaya sentrifugal. Rasakan ketika anda bermain coaster - roller coaster, jet coaster atau coaster2 yang lain - pada setiap puatara anda akan merasakan seolah akan dilempar keluar. Atau yang sering kita alami, jika kita mengendari mobil dan berbelok pada tikungan, maka kita akan merasakan gaya yang mendorong kita keluar tikungan. Jika kita belok ke kiri kita serasa akan dilempar ke kanan dan sebaliknya. 

Besarnya gaya sentrifugal sebanding dengan massa benda, kuadrat kecepatan, dan berbanding terbalik dengan jari-jari kelengkungan lintasan. Benda yang massanya besar akan mengalami gaya yang paling besar, benda yang berputar lebih cepat akan mengalami gaya lebih besar, dan benda yang berputar dengan jari-jari kecil atau dekat dengan pusat akan mengalami gaya yang semakin besar. Gaya sentrifugal tersebut akan diimbangi oleh gaya yang menarik lingkaran, tergantung kejadian gerak melingkar - bisa gaya tegangan tali, bisa gaya normal bidang, gaya gravitasi, dan lain lain - gaya itu disebut gaya sentripetal. Selama gerak melingkar tersebut berlangsung, maka benda dikatakan dalam keadaan stasioner, dimana antara gaya sentrifugal dan gaya sentripetal seimbang. 
Dari teori di atas, bisa diambil pelajaran fisika kebijaksanaan. Setiap orang bergerak dan beraktivitas kesana-kemari terikat oleh satu ikatan berupa keinginan, hasrat dan cita-cita serta cinta, yang menyebabkan seseorang akan berputar-putar di muka bumi, seperti benda yang bergerak melingkar. Sehingga mau tidak mau - sesuai hukum fisika - ia akan mengalami gaya sentrifugal. Gaya ini - penuh resiko - yang bisa membahayakan dirinya jika tidak mampu mengendalikan kelajuan dan jarak dari pusat pusaran. Gaya ini akan terus mendorongnya ke luar lintasan bahkan lepas samam sekali dari ikatannya. Besarnya gaya ini tergantung dari seberapa besar kita, seberapa besar laju aktivitas kita, sebreapa dekat kita dengan pusat pusaran. 
Semakin besar seseorang, artinya usaha dan aktivitas yang dilakukan semakin besar, maka gaya tersebut semakin besar pula. Sehingga para pembesar, seperti pejabat, orang-orang terkenal - dari kalangan apapun , orang kaya, orang kuat, akan gaya sentrifugal yang lebih kuat daripada orang-orang kecil.
Semakin besar kelajuan aktivitasnya yang berarti pergerakan yang dilakukan memiliki laju yang sangat besar resiko terlempar oleh gaya sentrifugal akan semakin besar. Orang-orang dengan kegiatan yang padat dari pagi hingga malam, pagi di Surabaya sore harus sudah di Banjarmasin, siang di Bali, sorenya memberi seminar di Bandung, tergolong orang-orang dengan kalajuan aktivitas yang besar.
Pusat pusaran adalah titik pusat dimana seseorang akan berusaha sekuat tenaga menuju ke titik tersebut, namun tidak serta merta orang bisa mencapai titik itu. Karena seseorang harus mengitari dengan sabar dan ketekunan - tidak bisa dengan cuma-cuma menujunya - sehingga setiap upaya mendekatinya akan menyebabkan dorongan untuk terlempar keluar semakin besar. 

Tuhan menciptakan segala sesuatu di jagat raya dengan kesimbangan penuh, salah satunya dengan mengatur sistem tersebut dengan perputaran atau rotasi. Oleh karena itu tidak penting bagi seseorang untuk berada di posisi yang mana, mau dekat dengan titik pusat atau jauh dengan titik pusat, tetapi yang penting adalah bagaimana seseorang harus bisa menjaga kesimbangan antara gaya yang menarik ke pusat dan gaya yang mendorongnya keluar. Hal itu bisa dilakukan dengan menjaga dan mengatur irama perputarannya (rotasi), jika kita merasakan gaya yang terlalu besar yang akan menyebabkan kita keluar lintasan (eksitasi), bisa mengurangi laju atau mengurangi kebesaran diri, atau menjaga jarak dari pusat pusaran. Sebaliknya, jika gaya yang menarik kita ke pusat terlalu kuat, bisa dimbangi dengan menambah kelajuan atau massa, atau mendekat ke pusat pusaran.

Setiap hari kita bergerak, setiap hari kita beresiko terpeleset keluar rel kehidupan kita. Oleh karena itu pandai-pandainya kita menjaga kesimbangan antara gaya sentrifugal dan gaya sentripetal kita masing-masing.

Minggu, 05 Oktober 2014

Bernoulli Kehidupan


Bernoulli menganalisis fluida yang mengalir dalam sebuah pipa melalui pendekatan hukum kekalan energi. Berdasarkan konsep bahwa energi itu tetap, hanya berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, formula Bernoulli telah banyak mengilhami berbagai teknologi modern. Konsep penting yang dikemukakan Bernoulli pada aliran fluida ideal yang datar atau horisontal adalah perbedaan tekanan antara dua titik mempengaruhi kecepatan aliran.  Dengan kata lain - ini yang sering tidak diduga oleh banyak orang - semakin kecil penampang aliran maka kecepatan aliran semakin besar dan tekanan semakin kecil.

Kalimat penting yang harus menjadi perhatian adalah semakin tinggi kecepatan aliran fluida, maka tekanan semakin kecil, tetapi tidak berlaku kebalikannya, tekanannya diperkecil agar terjadi aliran yang lebih cepat - karena penampang pipa tidak bisa diubah-ubah. Konsep ini yang mendasari berbagai fakta di sekitar kita, seperti pembuatan sayap pesawat, semprotan atau spray obat nyamuk atauyang lainnya, tendangan David Beckham, dan lain-lainnya.


Apa hubungannya dengan kehidupan sehari-hari?.
Adakalanya, diantara kita pernah mengalami yang namanya tertekan atau stress, anak sekarang mengatakan "galau". Tekanan yang kita alami dan rasakan kadang cukup berat, terkadang ringan, atau mungkin sedang-sedang saja. Jika menganalogikan dengan hukum Bernoulli, besar kecilnya tekanan yang kita alami bergantung pada kecepatan kita dalam mengalirkan segala permasalahn kehidupan yang kita hadapi. Apakah kita mampu menyelesaikan segala beban dan tugas dengan lancar ataukah lambat ataukan justru malah berhenti, hal itu yang berpengaruh terhadap seberapa berat tekanan dan beban hidup yang kit atanggung. Jika kit amampu dengan cepat dan lancar menyelesaikan berbagai tugas, maka tekanan itu kecil. Sebaliknya ,jika  kita lambat dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang menjadi beban tugas kita, maka tekanan itu akan semakin besar, dan terasa berat. 
Selama hayat dikandung badan, maka permasalahan hidup dan beban hidup yang menimbulkan tekanan tidak akan hilang. Jika menilik dari prinsip Bernaoulli, justru tekanan itulah yang menyebabkan segala sesuatu mengalir. Dan, orang hidup haruslah terus bergerak, terus mengalir, jangan berhenti karena hal itu menyebabkan ketidakseimbangan - begitu kata Einstein. Oleh karena itu jangan alergi atau jangan tidak mau menghadapi tekanan, karena jika tidak ada tekanan kita tidak mungkin mengalir, kita akan berhenti - jegrek!
Mari nikmati hidup, mari terus bergerak, lebih cepat lebih cepat dan lebih cepat, agar beban hidup ini semakin ringan.

Selasa, 30 September 2014

Elastis : Stress - Strain - Stroke

Benda elstis atau lentur adalah benda yang jika dikenai gaya akan berubah bentuk dan atau ukurannya, ketika gaya tersebut dihilangkan, benda akan kembali kepada bentuk semula. Material dengan bahan dasar karet adalah salah satu contohnya. Karet jka ditarik akan molor panjang, dan begitu tarikannya dihilangkan kembali ke ukuran semula. Atau kursi empuk, sebelum kita duduki tebalnya 30 sentimeter, setelah badan kita hempaskan, ketebalannya tinggal 10 cm, tetapi begitu kita tinggalkan kursi mengembang kembali seperti semula. Itulah gambaran benda-benda elastis.

Dalam fisika, besaran yang menunjukkan keelastikan suatu bahan adalah stress (tegangan), strain (regangan) dan modulus (kekenyalan). Stress atau tegangan adalah besarnya beban per satuan luas yang diterima suatu benda. Setiap benda elastis yang mendapatkan stress akan mengalami strain atau regangan. Regangan adalah perbandingan antara perubahan panjang – akibat stress – dengan panjang asalnya (mula-mula). Semakin lentur benda, maka regangannya semakin tinggi, semakin mampu berubah bentuk dan kembali ke bentuk semula. Jika karet ditarik sampai jauh tanpa putus dan mampu kembali seperti semula.


Beban yang dialami seseorang dalam hidup menyebabkan seseorang – mau tidak mau – stress, tegang. Tetapi sebaiknya jadilah orang yang mampu berlapang dada (untuk memperluas permukaan bidang stress), dan yang lebih penting adalah jadilah elastis – jangan kaku. Stress sehari-hari tidak mungkin dihindari, tetapi bagaimana kita harus mampu mengelolanya dan memberdayakannya. Bagi orang yang mampu bersikap elastis, maka tatkal stress begitu kuat melanda, dia hanya perlu bertahan, meskipun hal itu menyebabkan jiwanya ‘pendeng’, tetapi tidak rusak sama sekali. Dan ketika segala persoalan telah berlalu, maka akan kembali lagi seperti sedia kala seperti tidak terjadi apa-apa. Ketika di kantor begitu banyak persoalan, maka diselesaikan, dikerjakan satu per satu hingga selesai. Tentu membuat badan lelah, pikiran terforsir, tenaga terkuras, tidak masalah ‘pendeng’ untuk sementara waktu. Begitu semua selesai, dan tiba waktunya pulang, sampai di rumah ‘normal kembali’ menyapa anak istri dengan baik, seperti tidak terjadi apa-apa.

Hal yang berbeda terjadi pada orang yang tidak mampu elastis jiwanya. Begitu banyak masalah di tempat kerja, pikiran terforsir, badan lelah, tegang, sekian banyak perkerjaan menyebabkan jiwanya ‘remuk’. Sepulang dari tempat kerja, bertemu dengan keluarganya, masih terbawa suasan tegang di kantor, jiwanya tidak mampu kembali ke bentuk semula. Maka ketika dipicu sedikit masalah di rumah yang terjadi adalah kemarahan hebat, jiwanya ‘pecah’ – stroke.
Itulah bedanya yang elastis dan yang tidak elastis, bedanya karet dengan keramik. Bahan karet jika terkena beban akan ‘pendeng’ tetapi dapat kembali ke bentuk asal, tidak rusak dan tidak pecah. Ada stress, maka strain. Tetapi bahan dari keramik atau kaca, mungkin lebih kuat, tetapi bila terkena beban yang melebihi batas, akan langsung rusak, pecah. Terkena stress , maka menjadi stroke

Sabtu, 27 September 2014

Mengapa Bias Sinar

Maksudnya adalah sinar cahaya atau berkas arah rambatan cahaya. Cahaya adalah gelombang elektromagnetik, seihngga akan mengalami gejala-gejala seperti yang dialami oleh gelombang yang lain, termasuk pembiasan (difraksi)

Pembiasan adalah gejala berubahnya arah rambatan cahaya atau berbeloknya arah rambatan, karena melewati medium yang berbeda indeks biasnya. Misalnya, cahaya dari udara masuk ke dalam air, indeks bias yang berbeda antara air dan udara, menyebabkan arah rambatan cahaya berubah atau berbelok, sehingga pandangan mata kita sering tertipu oleh pemandangan yang ada di dalam air – akuarium atau kolam renang – nampaknya dangkal ternyata dalam, nampaknya di pinggir ternyata masih di tengah. Kilauan batu berlian, terjadinya efek fatamorgana di siang hari yang terik, juga merupakan gejala yang terjadi karena peristiwa pembiasan cahaya

Setiap orang memiliki pandangan, atau prinsip untuk menempuh dan menjalani hidup sendiri-sendiri. Akan dibawa kemana arah perjuangannya, akan dibawa seberapa cepat gerakannya, masing-masing orang berbeda. Karena memang setiap orang memiliki karakter, dan gaya yang tidak sama, tetapi setiap orang pasti akan bergerak kea rah tertentu. Dan, setiap orang akan bergerak dari satu tempat ke tempat lain yang berbeda-beda kondisinya. Misalnya, dari desa ke kota, tentu kondisinya sangat berbeda jauh, atau dari profesi sebagai karyawan ke profesi menjadi pengusaha, atau bergerak dari bekerja sebagai artis berubah menjadi wakil rakyat. Setiap perubahan medan atau medium tempat berkiprah akan membawa dampak pada arah pergerakan. Seperti halnya peristiwa pembiasan cahaya, maka arah pergerakan seseorang yang menembus medium yang berbeda, sedikit banyak akan mempengaruhi – merubah – arah jalan hidupnya

Kamis, 25 September 2014

Tegangan atau Stress

Anak-anak remaja akrab dengan keluhan, "stres aku...". Sekarang lebih sering menggunakan istilah 'galau'. Semua ditujukan untuk menyatakan kondisi pikiran yang berat, banyak masalah yang menjadi beban pikiran yang tidak terpecahkan. Semua orang - normal - akan mengalami kondisi 'stres' atau tegang, ketika beraktivitas sehari-hari. Stres adalah gejala normal pada setiap orang, hal itu merupakan gejala psikologis biasa yang kadang muncul dan akan hilang dengan sendirinya, dengan berlalunya berbagai persoalan. 

Hal yang lebih penting adalah mengelola stres, bagaimana stres tidak membuat orang hilang kendali, tetapi justru bagaimana stres mendorong seseorang untuk bisa meningkatkan produktivitasnya. Orang yang mampu mengendalikan stres dan mentransformasikan menjadi bentuk energi lebih untuk berbuat yang lebih baik dan lebih bayak itulah yang dikenal sebagai manajemen stress. Pada era sekarang, banyak dicari atau dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kecerdasan emosinal bagus, yang mampu bekerja dalam kondisi stres tinggi.

Stress artinya tegang, orang yang mengeluh stress berarti sedang mendapat beban pikiran. Dalam fisika besarnya stress atau ketegangan didefinisikan sebagai besarnya gaya per satuan luas. Jika dituliskan dalam rumus P = F/A. Dengan F adalah gaya, A adalah luas penampang, P adalah besarnya tegangan. Dari rumus tersebut bisa diterjemahkan, jika F (gaya) atau tegangan besar menyebabkan tegangan semakin besar, dan jika F nya kecil maka tegangan P juga kecil. Berbeda dengan A (luas), berbanding terbalik dengan P (tegangan). Jika A nya besar maka tegangan P kecil, sebaliknya jika A nya kecil, maka tegangannya besar.


Dari rumus tersebut, menjadi jelas, bagaimana seharusnya mengelola stress, bagaimana mengurangi besarnya ketegangan dalam diri kita. Stress atau besarnya tegangan dapat dikurangi dengan cara : 1) mengurangi beban F, bisa berarti mengurangi beban tugas, pekerjaan, atau maslah lain. Yang kedua 2) dengan memperbesar A (luas penampang), yaitu jadilah orang yang berlapang dada, beberbesar hati, maka tegangan akan berkurang. Sebaliknya jika kita bersempit dada, hanya akan membuat tegangan (stress) semakin besar.

Usaha

Usaha adalah upaya atau ikhtiar, yaitu berjuang untuk mendapatkan sesuatu. Agar usaha bisa berjalan maka membutuhkan energi, dalam pengertian umum energi bisa berupa modal - uang - juga bisa berupa tenaga dan perangakt atau perlengkapan.

Dalam ilmu fisika, usaha didefinisikan sebagai hasil kali titik (dot product) antara vektor gaya dan vektor perpindahan. Besarnya usaha tergantung dari besarnya gaya dan besarnya perpindahan, dengan syarat antara gaya dan perpindahan searah - membentuk sudutnya nol. Jika arah gaya tegak lurus perpindahan, maka usahanya nol. Sedangkan, jika arah gaya berlawanan dengan arah perpindahan maka usahanya negatif.

Setiap orang mempunyai tujuan, dan akan berusaha mencapai tujuan, oleh karena itu setiap orang akan selalu berjuang dengan berikhtiar melakukan usaha. Sesuai dengan konsep fisika, maka orang yang berusaha atau berjuang harus men-selaraskan antara aksi yang dilakukan dengan arah tujuannya. Jika arah tujuannya tidak sesuai dengan aksi yang dilakukan, maka usahanya tidak berarti, usahanya sia-sia, tidak bernilai. Misalnya, jika orang ingin menjadi kaya, kemudian dia berbuat dan bergaya hidup boros - sesuatu yang berlawanan - maka usaha yang dilakukan bernilai negatif, yang berarti akn merugi (cos 180 = -1). Demikian halnya jika, aksi yang dilakukan tidak searah - tegal lurus - maka usahanya akan benilai nol. Misalnya, seorang anak ingin prestasinya di sekolah baik, lulus dengan sangat memuaskan, tetapi aksi yang dilakukan hanya sibuk dengan organisasi politik. Maka hasilnya adalah usaha meraih prestasi nol, yang mugkin didapat adalah usaha menjadi tokoh politik.

Penting bagi kita untuk mendefinisikan tujuan hidup kita dengan jelas, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Kemudian selaraskan aksi yang kita lakukan dengan tujuan tersebut, jangan sampai arah yang kita ambil tidak searah dengan tujuan yang telah jelas didefinisikan. Ingat cosinus 0 = 1, itulah nilai maksimum dari cosinus, yang artinya antara tujuan dan arah perjuangan kita harus searah.