Rabu, 23 September 2009

Lebaran di Desa

Bila dilihat dari nilai perjuangan, kesabaran dan ketabahan yang patut mendapatkan pahala paling bsar selama bulan ramadhan adalah orang desa yang menggantungkan hidupnya dari bertani. Betapa tidak di tengah hiruk pikuknya orang kota dalam menyiapkan lebaran dengan berbagai kegiatan borjuisnya, petani-petani desa itu pesawahannya sedang kering praktis tidak berproduksi. Jangankan mengairi persawahan untuk tanamanny untuk minum dirinya sendiri saja harus berjuang.
Di kota besar memang banyak uang beredar, orang yang bekerja di kota dengan mudah mendapatkan uang tanpa tergantung musim, membelanjakannya untuk keperluan hiduo sehari-hari juga bukan untuk keperluan sehari-hari tetapi sekedar memuaskan dirinya berbelanja. Tetapi juga bukan mutlak kesalahan orang kota kalau harus berlaku demikian, keadaan memungkinkan dan sangat memungkinkan untuk melakukan yang demikian. Demikianlah kehidupan orang kota, ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan untuk menghabiskan waktu, untuk membunuh kebosanan, untuk memenuhi kesenangan diri tanpa batas. Pendeknya di kota tidak akan kahabisan kegiatan untuk dilakukan sehingga seolah waktu berjalan cepat dan semakin cepat.
Di desa yang bisa dilakukan tidak banyak, petani setelah musim tanam menunggu sampai tanaman tua untuk bisa di panen. Yang dilakukan menunggu..... bayangkan menunggu. Pekerjaan yang sangat berat meskipun mudah dilakukan, terlebih pada bulan puasa dimana selurugh orang diuji kesabaran untuk menunggu. Dan Allah menjanjikan pahala besar itu adalah untuk orang yang paling sabar menunggu...menunggu datangnya rahmat Allah. Dan itulah miliknya orang-orang desa dengan segala keterbatasan hidupnya, mereka tetap yakin dan optimis akan datangnya rahmat dari Tuhan. Subhanallah....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar