Suatu hari saya berbincang-bincang dengan seseorang yang baru saya kenal. Pembicaraaan biasa-biasa saja, topik yang dibicarakan perihal yang tentang yang terlihat saat itu, seperti jalan yang rusak, atau banjir yang sering melanda wilayah disekitar. Hingga entah apa yang dibicarakan saya agak lupa awalnya dia berucap...ya manusia hidup mau kemana sich...apayang dicarai.... Sebetulnya bukan kali ini saya mendengar ungkapan seperti itu, tetapi ucapan orang itu begitu masuk dalam pikiran saya. Dan akhirnya saya bisa menghayati apa maksudnya, kalau kita menyadari apa makna hidup ini maka kita tidak akan mengisii hidup ini dengan sesuatu yang bermakna, kita akan menghiasii hidup ini dengan penuh rasa cinta, kita akan lebih intens untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Apalah artinya kita mendapatkan harta banyak jika hanya membuat orang lain sengsara. Apalah artinya jadi juara jika hanya membuat orang lain sakit hati. Apalah artinya punya tubuh bagus jika hanya membuat diri kit sombong.
Dan begitulah seterusnya....kita tidak akan kemana-mana. Mau kaya...mau berpangkat....mau hebat....mau canggih ya akhirnya mati dan kembali kepada Tuhan. Kalu kita bekerja untuk mendapatkan harta banyak dan punya mobil itu hanya sekedar agar kalau pergi ke rumah saudara tidak kehujanan atau kepanasan. Kita merawat tubuh supaya sehat atau tampil lebih
Senin, 03 Mei 2010
Kamis, 14 Januari 2010
MARI BELAJAR DAN OPTIMIS
Pada suatu malam kira-kira jam setengah sembilanan, saya pulang kerja seperti biasa naik motor melaju dengan kecepatan agak lambat secara kebetulan mengikuti sepeda onthel butut yang suaranya kemrompyang menunjukkan bukan sepeda yang baru dikayuh seorang wanita. Tidak tahu persis seberapa umur wanita itu yang terlihat wanita dengan perawakan cenderung kurus dengan baju lengan panjang yang lengannya berkibar-kibar, dengan celana panjang yang warnanya sudah kusam dan bersepatu dengan hak tinggi yang sudah tidak baru lagi. Dia mengayuh sepeda bersemangat sekali, saya bertahan untuk mengikuti sejenak karena sambil dilanda penasaran kira-kira apa yang membuat wanita yang secara fisik badannya tidak terlalu kokoh tetapi sepertinya energinya tidak berkurang sedikitpun. Sampai akhirnya saya harus berbelok ke arah tempat tinggal saya sendiri dan tidak tahu kemana arah orang tersebut.
Terpikir kalau wanita itu gadis/remaja barangkali baru saja dari mengikuti les/kursus dan mendapatkan ilmu baru yang ingin segera ditunjukkan kepada yang menunggu di rumah: bapak atau ibunya atau teman2nya. Itu luar biasa dari segi fasilitas yang apa adanya sepeda jelek, baju cenderung lusuh tetapi berusaha tampil meyakinkan dan sangat bersemangat
Kalaulah wanita itu seorang ibu, mungkin ia baru saja pulang kerja mencara tambahan penghasilan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Barangkali kalau mengandalkan gaji suami saja tidak cukup, mengingat biaya hidup semakin tinggi. Barangkali ia sangat menikmati kerja seharian yang telah dilalui dan ingin segera bertemu keluarga tercinta. Pasti anaknya yang masih kecil sudah menunggu sang ibu tercinta, begitu juga suaminya.Mudah2an suaminya memberi sambutan yang hangat karena tentunya kalau seharian kerja pasti betapa penatnya badan, kalau sampai di rumah suami menyambut dengan tidak ramah tak terbayangkan rasanya......HIDUP SELALU SAJA MENANTANG HANYA SATU SENJATA YANG BISA MENAKLUKKAN...SABAR
Terpikir kalau wanita itu gadis/remaja barangkali baru saja dari mengikuti les/kursus dan mendapatkan ilmu baru yang ingin segera ditunjukkan kepada yang menunggu di rumah: bapak atau ibunya atau teman2nya. Itu luar biasa dari segi fasilitas yang apa adanya sepeda jelek, baju cenderung lusuh tetapi berusaha tampil meyakinkan dan sangat bersemangat
Kalaulah wanita itu seorang ibu, mungkin ia baru saja pulang kerja mencara tambahan penghasilan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Barangkali kalau mengandalkan gaji suami saja tidak cukup, mengingat biaya hidup semakin tinggi. Barangkali ia sangat menikmati kerja seharian yang telah dilalui dan ingin segera bertemu keluarga tercinta. Pasti anaknya yang masih kecil sudah menunggu sang ibu tercinta, begitu juga suaminya.Mudah2an suaminya memberi sambutan yang hangat karena tentunya kalau seharian kerja pasti betapa penatnya badan, kalau sampai di rumah suami menyambut dengan tidak ramah tak terbayangkan rasanya......HIDUP SELALU SAJA MENANTANG HANYA SATU SENJATA YANG BISA MENAKLUKKAN...SABAR
Rabu, 09 Desember 2009
Semangat Cinta

Bulan desenber hampir mencapai pertengahan, sebentar lagi habis dan masuk tahun baru 2010, kita mesti banyak berefleksi terhadap berbagai hal yang terjadi yang kita alami dan kita lihat.
Beberapa hari yang lalu pada saat saya dalam perjalanan pulang kira2 jam 8 malam, karena lalu ilntas agak rame saya menegndarai motor tidak bisa terlalu cepat. Motor hanya kecepatan 10 saya mengikuti sepeda ontel yang dikendarai perempuan kurus tetapi kelihatan bersemangat dalam mengayuh sepedanya. Dia mengenakan baju lengan panjang putih tepatnya warna kusam / bulak berlengan panjang longgar. Dipadu dengan celana panjang hijau muda yang jelas tidak lagi baru, dan sepatu hak tinggi meskipum kelihatan sudah butut.
Sepeda yang dikendarai jauh dari layak, warna sepeda yang terlihat coklat karatan dan jelas sekali suaranya kemropyak tiap kali melewati jalan yang kasar. Saya tidak bisa melihat wajah perempuan itu tidak juga ketika saya telah mendahuluinya karena memang gelap. Sehingga saya tidak bisa memperkirakan berapa kira-kira usianya.
Sebetulnya tidak ada yang istimewa dari perempuan tersebut, hanya saya berpikir kira-kira apa yang menyebabkan dia begitu bersemangat seolah-olah ingin segera sampe di tempat tujuan.
Pikiran saya pada saat itu, pasti ia ingin segera sampai di rumahnya bertemu dengan orang yang dicintainya dan mencintainya. Kalau dia masih usia belia /remaja, mungkin pulang dari les atau kursus dan ingin segera bertemu bapak dan ibunya. Barangkali dia baru saja mendapatkan ilmu baru dan ingin segera menunjukkan kepada orang tuanya. Atau kalau dia seorang ibu, pasti baru saja pulang kerja dan ingin segera bertemu dengan anak dan suaminya di rumah, pasti kedatangannya sangat ditunggu-tunggu, baik dengan membawa buah tangan maupun tidak. Yang pasti dia begitu bersemangat, dengan kondisi yang seperti itu seorang perempuan kurus malam-malam mengayuh sepeda karatan, menyusuri jalan kehidupan yang keras.
Satu harapan yang mendorong ia melakukan semuanya karena cinta. Cintanya kepada orang-orang di dekatnya, cintanya kepada dirinya, cintanya kehidupannya dan cintanya kepada yang memberi hidup.
Jangan berhenti raihlah cinta sejati, karena itu yang memberi hidup
Kamis, 08 Oktober 2009
Adil dan Ikhsan
Rosulullah saw diturunkan ke bumi dengan misi menyempurnakan akhlak umat manusia. Kesempurnaan akhlak menjadi nilai yang tak tertandingi, dalam seruannya Allah berfirman (An-Nahl 90) : Inallaha ya’muruna bil adli wal ikhsan, wa itta idzil qurba wa yanha ‘anilfkhsa’I wal munkar wal bahgyi ya’i zhukum la’alakum tadzakarun. Berbuatlah adil dan kebaikan membantu kerabat dan jangan berbuat keji dan munkar dan jangan bermusuhan. Dia memberikan pengajaran agar kamu senantiasa mengambil pelajaran.
Allah memerintahkan kepada kita untuk berbuat adil dan berbuat kebajikan. Adil bersumber dari hokum sedangkan kebajikan bersumber dari akhlak mulia. Disini akhlak memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari adil, oleh karena itu belum cukup bila kita hanya berbuat adil melainkan harus dilanjutkan ikhsan.
Adil akan memberikan kepastian hokum, memberikan kejelasan kedudukan antara benar dan salah, halal dan haram, tetapi keadilan tersebut akan terasa indah bila diikuti dengan kebaikan-kebaikan. Contohnya : Imam masjid memakai celana jins dan berkaos, secara hokum boleh. Di sini baru dipenuhi aspek adil yang bersumber dari hokum. Tetapi secara akhlak belum tergolong mulia, akan lebih baik jika mencontoh apa yang dilakukan rasulullah.
Ketika Rasulullah berda’wah di Thaif , beliau dilempari batu hingga berdarah-darah mukanya giginya patah. Beliau merasa tugas yang diembannya begitu berat sehingga do’anya didengar oleh Allah, seketika diutuslah dua malaikat. Malaikat berkata :…ya rosul Allah mendengar semua caci maki mereka kapadamu, sekarang perintahkan kapadaku apakah harus kuledakkan saja gunung itu agar mereka terkubur di dalamnya. Jawab rasulullah … jangan, malah beliau berdo’a…ya Allah berilah petunjuk kepada hambaku sesungguhnya mereka itu kebanyakan tidak tahu.
Seandainya rasulullah mengiyakan apa yang dikatakan malaikat maka selesai. Tetapi karena keluhuran budi beliau malaikat tidak diperbolehkan melakukan itu. Beliau tahu betul seandainya memerintahkan kepada malaikat untuk menimpakan gunung kepada para ornag quraish itu adil sccara hokum syah. (ada ayat yang mengatakan….jika kamu disakiti maka balaslah dengan menyakiti yang setimpal, tetapi bila kalian berkenan memaafkan itu yang utama). Ada banyakcontoh lain yang bias kit aperbuat untuk melakukan kebaikan setelah syarat hukumnya dibenarkan.
Di bulan puasa kita perbanyak berbuat baik dengan tidak mengabaikan factor adil/benar, jangan sampai melakukan kebaikan tetapi justru syarat adilnya tidak dipenuhi. Oleh karena itu banyak belajar tentang Islam agar kita senantiasa tidak salah dalam mengambil sikap dan perilaku,dengan begitu. Tidak ada ruginya orang berbuat baik karena dalam surat Al-Isra’ 7 …In ahsantum ahsantum li anfusikum wa in asa’tum falaha. Sesungguhnya jika kamu berbuat baik maka kebaikan itu untuk kamu sendiri, sebaliknya jika kamu berbuat jahat itu juga kepada dirimu sendiri.
Allah memerintahkan kepada kita untuk berbuat adil dan berbuat kebajikan. Adil bersumber dari hokum sedangkan kebajikan bersumber dari akhlak mulia. Disini akhlak memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari adil, oleh karena itu belum cukup bila kita hanya berbuat adil melainkan harus dilanjutkan ikhsan.
Adil akan memberikan kepastian hokum, memberikan kejelasan kedudukan antara benar dan salah, halal dan haram, tetapi keadilan tersebut akan terasa indah bila diikuti dengan kebaikan-kebaikan. Contohnya : Imam masjid memakai celana jins dan berkaos, secara hokum boleh. Di sini baru dipenuhi aspek adil yang bersumber dari hokum. Tetapi secara akhlak belum tergolong mulia, akan lebih baik jika mencontoh apa yang dilakukan rasulullah.
Ketika Rasulullah berda’wah di Thaif , beliau dilempari batu hingga berdarah-darah mukanya giginya patah. Beliau merasa tugas yang diembannya begitu berat sehingga do’anya didengar oleh Allah, seketika diutuslah dua malaikat. Malaikat berkata :…ya rosul Allah mendengar semua caci maki mereka kapadamu, sekarang perintahkan kapadaku apakah harus kuledakkan saja gunung itu agar mereka terkubur di dalamnya. Jawab rasulullah … jangan, malah beliau berdo’a…ya Allah berilah petunjuk kepada hambaku sesungguhnya mereka itu kebanyakan tidak tahu.
Seandainya rasulullah mengiyakan apa yang dikatakan malaikat maka selesai. Tetapi karena keluhuran budi beliau malaikat tidak diperbolehkan melakukan itu. Beliau tahu betul seandainya memerintahkan kepada malaikat untuk menimpakan gunung kepada para ornag quraish itu adil sccara hokum syah. (ada ayat yang mengatakan….jika kamu disakiti maka balaslah dengan menyakiti yang setimpal, tetapi bila kalian berkenan memaafkan itu yang utama). Ada banyakcontoh lain yang bias kit aperbuat untuk melakukan kebaikan setelah syarat hukumnya dibenarkan.
Di bulan puasa kita perbanyak berbuat baik dengan tidak mengabaikan factor adil/benar, jangan sampai melakukan kebaikan tetapi justru syarat adilnya tidak dipenuhi. Oleh karena itu banyak belajar tentang Islam agar kita senantiasa tidak salah dalam mengambil sikap dan perilaku,dengan begitu. Tidak ada ruginya orang berbuat baik karena dalam surat Al-Isra’ 7 …In ahsantum ahsantum li anfusikum wa in asa’tum falaha. Sesungguhnya jika kamu berbuat baik maka kebaikan itu untuk kamu sendiri, sebaliknya jika kamu berbuat jahat itu juga kepada dirimu sendiri.
Kamis, 01 Oktober 2009
Bebal
Rabu petang Padang-Pariaman dilanda gemap hebat, memakan korban yang begitu banyak, suasana keprihatinan tidak tergambarkan lagi, anak2 panik menangis kesana kemari meinta perlindungan sang ibu yang juga bingung atas kejadian yang baru saja dialami. Pelajar yang sedang menuntut ilmu ditimbun begitu saja dengan beton yang keras dan berat, tanpa sempat mengaduh ataupun berteriak minta tolong dan tewas. Karateka yang sedang mengasah diri untuk melatih mental dan fisik mendapatkan tantangan yang begitu nyata, gedung tempat latihan dirobohkan gempa, mereka harus berteriak histeris dan panik melihat kenyataan mereka ditimpa atap gedung dan meterial. Mereka harus bersusah payah keluar dengan merangkak sambil menangis dengan penuh luka dan cedera ditubuhnya.
Pada saat bersamaan di gedung Senayan Jakarta sedang dilakukan pelantikan orang2 terhormat dan dimuliakan dinegeri ini : DPR. Tidak tanggung2 biaya yang dikeluarkan untuk perhelatan ini 11 miliar, untuk kegiatan yang berlangsung tidak lebih dari 10 jam. Kalau itu dibagikan 11 orang miskin mungkin bisa untuk biaya menghidupi seluruh keluarganya samapi anak cucu buyut.
Sang Ketua terpilih memang sempat mengeluarkan pernyataan bela sungkawa dan memberikan empati atas bencana di Sumbar tersebut. Tapi rasa penasaran tentu menyelimuti pikiran kita semua, mengingat track record anggota dewan yang dulu2 selalu tidak memuaskan. Apakah dia akan benar2 membela rakyat denga mengorbankan sebagian kepentingannya, atau dengan mudah mengelabuhi rakyat dengan malah mengutamakan kepentingannya, memperkaya diri, memperkuat posisi agar tidak mudah tergurus sehingga ketamakannya bertambah subur.
Awal mulanya begitu peduli/care terhadap kesulitan hidup orang susah, orang miskin, rakyat yang tertimpa bencana, tetapi ternyata hanya sebatas bicara. Lama kelamaan karena sudah tidak di blow up media, mereka akan rasan2....ya bencana itu kan kehendak Tuhan mau apalagi, mereka yang tertimpa bencana dan cobaan itu pasti telah diberikan kekuatan sesuai beratnya cobaan yang mereka hadapi, kita teruskan pekerjaan kita...
Memang mereka di Jakarta tidak bisa melakukan sesuatu yang bersifat teknis berkaitan dengan penderitaan rakyat. Teteapi sifat boros dan borjuisnya itu, serta gaya2 mengeruk uang negara, model2 yang suka mendapatkan uang melalui program2 yang tidak semestinya itu mbok ya dihilangkan, diganti dengan bersimpati terhadap rakyat berpenghidupan susah. Tapi dasar bebal....
Pada saat bersamaan di gedung Senayan Jakarta sedang dilakukan pelantikan orang2 terhormat dan dimuliakan dinegeri ini : DPR. Tidak tanggung2 biaya yang dikeluarkan untuk perhelatan ini 11 miliar, untuk kegiatan yang berlangsung tidak lebih dari 10 jam. Kalau itu dibagikan 11 orang miskin mungkin bisa untuk biaya menghidupi seluruh keluarganya samapi anak cucu buyut.
Sang Ketua terpilih memang sempat mengeluarkan pernyataan bela sungkawa dan memberikan empati atas bencana di Sumbar tersebut. Tapi rasa penasaran tentu menyelimuti pikiran kita semua, mengingat track record anggota dewan yang dulu2 selalu tidak memuaskan. Apakah dia akan benar2 membela rakyat denga mengorbankan sebagian kepentingannya, atau dengan mudah mengelabuhi rakyat dengan malah mengutamakan kepentingannya, memperkaya diri, memperkuat posisi agar tidak mudah tergurus sehingga ketamakannya bertambah subur.
Awal mulanya begitu peduli/care terhadap kesulitan hidup orang susah, orang miskin, rakyat yang tertimpa bencana, tetapi ternyata hanya sebatas bicara. Lama kelamaan karena sudah tidak di blow up media, mereka akan rasan2....ya bencana itu kan kehendak Tuhan mau apalagi, mereka yang tertimpa bencana dan cobaan itu pasti telah diberikan kekuatan sesuai beratnya cobaan yang mereka hadapi, kita teruskan pekerjaan kita...
Memang mereka di Jakarta tidak bisa melakukan sesuatu yang bersifat teknis berkaitan dengan penderitaan rakyat. Teteapi sifat boros dan borjuisnya itu, serta gaya2 mengeruk uang negara, model2 yang suka mendapatkan uang melalui program2 yang tidak semestinya itu mbok ya dihilangkan, diganti dengan bersimpati terhadap rakyat berpenghidupan susah. Tapi dasar bebal....
Rabu, 23 September 2009
Lebaran di Desa
Bila dilihat dari nilai perjuangan, kesabaran dan ketabahan yang patut mendapatkan pahala paling bsar selama bulan ramadhan adalah orang desa yang menggantungkan hidupnya dari bertani. Betapa tidak di tengah hiruk pikuknya orang kota dalam menyiapkan lebaran dengan berbagai kegiatan borjuisnya, petani-petani desa itu pesawahannya sedang kering praktis tidak berproduksi. Jangankan mengairi persawahan untuk tanamanny untuk minum dirinya sendiri saja harus berjuang.
Di kota besar memang banyak uang beredar, orang yang bekerja di kota dengan mudah mendapatkan uang tanpa tergantung musim, membelanjakannya untuk keperluan hiduo sehari-hari juga bukan untuk keperluan sehari-hari tetapi sekedar memuaskan dirinya berbelanja. Tetapi juga bukan mutlak kesalahan orang kota kalau harus berlaku demikian, keadaan memungkinkan dan sangat memungkinkan untuk melakukan yang demikian. Demikianlah kehidupan orang kota, ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan untuk menghabiskan waktu, untuk membunuh kebosanan, untuk memenuhi kesenangan diri tanpa batas. Pendeknya di kota tidak akan kahabisan kegiatan untuk dilakukan sehingga seolah waktu berjalan cepat dan semakin cepat.
Di desa yang bisa dilakukan tidak banyak, petani setelah musim tanam menunggu sampai tanaman tua untuk bisa di panen. Yang dilakukan menunggu..... bayangkan menunggu. Pekerjaan yang sangat berat meskipun mudah dilakukan, terlebih pada bulan puasa dimana selurugh orang diuji kesabaran untuk menunggu. Dan Allah menjanjikan pahala besar itu adalah untuk orang yang paling sabar menunggu...menunggu datangnya rahmat Allah. Dan itulah miliknya orang-orang desa dengan segala keterbatasan hidupnya, mereka tetap yakin dan optimis akan datangnya rahmat dari Tuhan. Subhanallah....
Di kota besar memang banyak uang beredar, orang yang bekerja di kota dengan mudah mendapatkan uang tanpa tergantung musim, membelanjakannya untuk keperluan hiduo sehari-hari juga bukan untuk keperluan sehari-hari tetapi sekedar memuaskan dirinya berbelanja. Tetapi juga bukan mutlak kesalahan orang kota kalau harus berlaku demikian, keadaan memungkinkan dan sangat memungkinkan untuk melakukan yang demikian. Demikianlah kehidupan orang kota, ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan untuk menghabiskan waktu, untuk membunuh kebosanan, untuk memenuhi kesenangan diri tanpa batas. Pendeknya di kota tidak akan kahabisan kegiatan untuk dilakukan sehingga seolah waktu berjalan cepat dan semakin cepat.
Di desa yang bisa dilakukan tidak banyak, petani setelah musim tanam menunggu sampai tanaman tua untuk bisa di panen. Yang dilakukan menunggu..... bayangkan menunggu. Pekerjaan yang sangat berat meskipun mudah dilakukan, terlebih pada bulan puasa dimana selurugh orang diuji kesabaran untuk menunggu. Dan Allah menjanjikan pahala besar itu adalah untuk orang yang paling sabar menunggu...menunggu datangnya rahmat Allah. Dan itulah miliknya orang-orang desa dengan segala keterbatasan hidupnya, mereka tetap yakin dan optimis akan datangnya rahmat dari Tuhan. Subhanallah....
Kamis, 27 Agustus 2009
Hari Ke-7
Inti dari ibadah puasa ramadhan adalah pengendallian diri. Mengendalikan apa saja, karena dalam diri kita selalu terbiasa melepaskan , membebaskan, membiarkan segalanya terpenuhi. Kita terlalu sering mengiyakan nafsu kita. Puasa ini untuk mempertimbangkan ulang sebelum mengiyakan apa yang dibisikkan nafsu kita.
Setelah tujuh hari berpuasa sudahkah kita mendapat pelajaran dari ibadah yang kita lakukan, sudahkah kita mulai mengerti bagaimana ternyata nafsu itu begitu menggelora dan setiap saat ingin dipenuhi. Nafsu makan dan minum, nafsu amarah, nafsu mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang sia-sia atau nafsu yang menyebabakan kita suka membuat orang lain menderita, nafsu yang menyebabkan dunia ini menjadi gerah.
Setelah tujuh hari berpuasa sudahkah kita mendapat pelajaran dari ibadah yang kita lakukan, sudahkah kita mulai mengerti bagaimana ternyata nafsu itu begitu menggelora dan setiap saat ingin dipenuhi. Nafsu makan dan minum, nafsu amarah, nafsu mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang sia-sia atau nafsu yang menyebabakan kita suka membuat orang lain menderita, nafsu yang menyebabkan dunia ini menjadi gerah.
Langganan:
Postingan (Atom)